. Kerajaan Mataram Islam - Sejarah, Peradaban, Kejayaan, Silsilah Raja

Kerajaan Mataram Islam

6 min read

Kerajaan Mataram Islam, Letak kerjaan, Sejarah singkat, Silsilah Kerajaan, Nama-nama Raja, Masa Kejayaan, Masa Kehancuran dan Peninggalan Bukti Sejarah.

Assalammuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mengulas sejarah-sejarah kerajaan tentulah sangat menarik untuk kita simak, akan tetapi mungkin sedikit dari kita mengetahui tentang  sejarah Kerajaan Mataram Islam, untuk itu mari kita kenal dan mengulas sejarah singkatnya.

Letak Kerajaan Mataram Islam

Letak Geografis Kerajaan Mataram Islam
Gambar Letak Geografis Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram berdiri tahun 1582, terletak di tenggara kota Yogyakarta, Kotagede, dekat Sungai Opak dan Progo.

Dikarenakan Mataram adalah sebuah kerajaan yang hidup dalam bidang pertanian berbentuk negara agraris, sehingga Kerajaan Mataram Islam dapat mengembangkan bidang pertaniannya seperti persawahan yang sangatlah luas berlokasi dekat daerah pergunungan yaitu Gunung Merbabu, maka tidak salahlah bahwasan kerajaan Mataram Islam sangatlah subur.

Sejarah Singkat Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan-Mataram Islam
Gambar Kerajaan-Mataram Islam

Berdasarkan sumber catatan sejarah, Kerajaan ini adalah sebuah kerajaan yang bercorak Islam yang pernah berdiri sekitar abad 16 di Pulau Jawa, kerajaan ini disebut juga dengan nama Kesultanan Mataram, kerajaan ini dipimpin oleh seorang yang keturunan dari Majapahit yaitu Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pamanahan.

Dikarena saat itu Raja Pajang mempunyai lawan kerajaan yang sangat tangguh yaitu Kerajaan Demak maka Raja Pajang meminta bantuan kepada Ki Ageng Pamanahan untuk menghancurkan Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Arya Penangsang.

Setelah menghancurkan Kerajaan Demak, Raja Pajang lalu memberikan hadiah kepada Ki Ageng Pamanahan untuk jasanya yang berhasil menghancurkan Kerajaan Demak.

Seperti yang telah di ulas bahwasannya Kerajaan Mataram ini awalnya sebuah Kadipaten, yang mana berdiri atas pemberian Kerajaan Pajang yaitu Sultan Hadiwijaya sebagai hadiah karena telah menumpas Kerajaan Demak.

Raja pertamanya adalah Sutawijaya atau Panembahan Senopati, putra Ki Ageng Pamanahan. Menjadi kerajaan sendiri pada masa kepemimpinan Sutawijaya.

Ditahun 1575 Ki Ageng Pamanahan meninggal, Sutawijaya diangkat menjadi seorang Bupati Mataram, karena tidak puas, Sutawijaya berkeinginan memberontak menjadi seorang raja serta ingin menguasai pulau Jawa dan memperkuat pertahanan kerajaannya, namun Sultan Hadiwijaya tidak menyetujui hal itu, yang mana akhirnya Sultan Hadiwijaya menyerang Mataram.

Hingga akhirnya terjadilah peperangan antar keduanya ditahun 1582, yang dimana saat itu Kerajaan Pajang mengalami kekalahan, saat itu pun Sultan Hadiwijaya sedang dalam keadaan sakit dan akhirnya wafat.

Setelah Sultan Hadiwijaya wafat terjadi perang perebutan kekuasaan, Pangeran Pangiri menantu Sultan Hadiwijaya berusaha merebut kekuasaan kerajaan, menyerbu Kerajaan Pajang, sehingga membuat para pejabat Pajang bersama Sutawijaya, menyerang Pangeran Pangiri dan berhasil mengusir keluar Pajang.

Putra Sultan Hadiwijaya yang bernama Pangeran Benawa akhirnya menyerah tahta kepemimpinan kepada Sutawijaya, ditahun 1586 memindahkan kepemerintahan Pajang ke Mataram hingga berdirilah Kerajaan Mataram.

Silsilah Kerajaan Mataram Islam

Silsilah Kerajaan Mataram-Islam
Gambar Silsilah Kerajaan Mataram-Islam

Silsilah Kerajaan Mataram yang pertama adalah Sutawijaya yang seorang raja pertama yang memimpin Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1586-1601, anak Ki Ageng Pemanahan lalu diangkat anak oleh Sultan Hadiwijaya.

Beliau bergelar Penembahan Senopati Ing Alaga Sayidim Panatagama, kerajaannya berada di Kota Gede, sebelah tenggara dari Kota Yogyakarta, dimasa kepemerintahannya, beliau berhasil menumpas para bupati yang memberontak yang pada saat itu berusaha memisahkan diri dari Kerajaan Mataram.

Di antara bupati yang memberontak salah satunya  adalah bupati Ponorogo, Kediri, Madiun, Surabaya, dan Pasuruan, lalu ditahun 1595 berhasil mengalahkan Kerajaan Demak, tahun 1601 beliau wafat dan dimakamkan di kota Gede.

Sepeninggal  Sutawijaya atau Penembahan Senopati, kepemimpina digantikan oleh putranya bernama Mas Jolang, bergelar Sultan Anyakrawati  memimpin tahun 1601 hingga 1631.

Di masa kepemimpinan Mas Jolang banyak mengalami perlawanan pemberontakan –pemberontakan oleh para bupati, dan berhasil menumpasnya, beliau wafat tahun 1613 dimakamkan di Krapyak, dikenal dengan sebutan Penembangan Seda Krapyak.

Lalu masa kepemimipinan Mas Jolang digantikan oleh putranya yang bernama Mas Rangsang dikenal sebagai Sultan Agung ditahun 1613 hingga 1645, dimasa kepemerintahannya kerajaan yang awalnya di Kerta, pindah ke Plered.

Sultan Agung yang saat itu menjadi seorang Raja Mataram Islam, berusaha menyerang Surabaya, akan tetapi perlawanan Sultan Agung dapat dikalahkan karena Surabaya dibantu oleh Kediri, Pasuruan, dan Tuban, akan tetapi akhirnya di tahun 1615, di daerah Wirasaba, Surabaya dapat dikalahkan, serta menaklukan daerah lainnya yaitu Pasuruan tahun 1617, Tuban tahun 1620, dan menaklukan Sukadana tahun 1622, Madura tahun 1624,

ditahun 1645 Sultan Agung wafat, dimakamkan di Pemakaman Imogiri, Sepeninggal Sultan Agung, kepemimpinan digantikan oleh putranya Amangkurat I. Namun sayangnya, kepemimpinan Amangkurat I tidak disukai  masyarakat dan ulama, karena memiliki sikap yang kurang baik dan bersekutu dengan VOC.

Baca Juga Sejarah Kerajaan Kutai

Raja-Raja Kerajaan Mataram Islam

Raja Kerajaan-Mataram Islam
Gambar Raja Kerajaan-Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam disetiap kepemimpinan dipimpin oleh raja-raja, sebagian raja-raja tersebut adalah :

  • Ki Ageng Pamanahan 

merupakan pendiri dari Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1556. desa Mataram, didesa yang awalnya sebuah hutan bernama Alas Mentaok , beliau mendirikan sebuah kerajaan yang mana dipimpin pertama kali oleh putranya bernama Sutawijaya, ditahun 1584 Ki Ageng Pamanahan wafat lalu dimakamkan di Kota Gede, Jogjakarta.

  • Panembahan Senopati

Setelah Ki Ageng Pamanahan wafat, kepemimpinan digantikan oleh anaknya yaitu Sutawijaya bergelar gelar Panembahan Senapati, yang mana beliau adalah menantu dan anak angkat Sultan Pajang bernama Sultan Hadiwijaya. di bawah kepemerintahan  Panembahan Senapati, Kerajaan Mataram Islam memperluas wilayah kekuasaannya yaitu Demak, Tuban, Madiun, Pasuruan dan Surabaya, Panembahan Senapati wafat, lalu digantikan anaknya yaitu Raden Mas Jolang.

  • Raden Mas Jolang

Panembahan Anyakrawati yang lebih dikenal sebagai Raden Mas Jolang adalah putra Panembahan Senapati dan Putri Ki Ageng Panjawi, Mas Jolang sendiri adalah pewaris dari Kerajaan Mataram Islam, beliau memimpin Kerajaan Mataram Islam tahun 1606-1613, dibawah kepemimpinannya banyak terjadi pergolakan disebabkan untuk mempertahankan kekuasaan kerajaan, Mas Jolang wafat tahun 1613 di Krapyak dan dimakamkan di Pasar gede, Jogjakarta

Baca Juga Sejarah Kerajaan Banten

  • Raden Mas Rangsang

Raden Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga Ngabdurrachman adalah pewaris tahta raja ke 3 Kerajaan Mataram Islam, putra Raden Mas Jolang,beliau memerintah ditahun 1613-1645, pada masa kepemimpinan beliau Kerajaan Mataram Islam mengalami puncak masa kejayaan, dengan menguasai seluruh tanah Jawa, dan sehingga berkembang menjadi sebuah kerajaan yang agraris, selain menguasai tanah Jawa beliau berhasil dalam menumpas mengalahkan VOC yang saat itu hendak menguasai tanah Jawa, beliau wafat tahun 1645 dimakamkan di Imogiri.

  • Amangkurat I

Amangkurat I  adalah putra Sultan Ageng, saat pemerintahan, beliau memindahkan pusat kepemerintahan dari kota Gede ke Plered tahun 1647, beliau memerintah tahun 1638-1647, dimasa pemerintahannya kerajaan mengalami pergolakan dan perpecahan disebabkan beliau bersekutu dengan VOC.

Amangkurat I wafat tahun 1677 dimakamkan di Telagawangi, Tegal, lalu mentihtakan Amangkurat II untuk meneruskan kepemerintahannya.

  • Amangkurat II

Mas Rahmat atau Amangkurat II merupakan raja serta pendiri Kasunanan Kartasura yang mana kelak menjadi lanjutan Kerajaan Mataram Islam, Amangkurat II memerintah tahun 1677-1703, dan seorang raja pertama yang memakai pakaian bergaya Eropa sehingga masyarakat menyebut beliau dengan sebutan Sunan Amral atau admiral.

Kehidupan masyarakat Kerajaan Mataram Islam sangatlah teratur dengan baik dalam kehidupan sosial dan budaya serta berlandaskan hukum Islam dan tidak meninggalkan norma yang ada.

Kehidupan sosial

Dalam kepemerintahannya, raja seorang pemegang kekuasaan yang tertinggi dan pejabat kerajaan lainnya, dalam keagamaan yang memimpin kegiatan upacara keagamaan adalah penghulu, khotib, naid dan surantana, bidang pengadilan yang memimpin pengadilan dalam kerajaan adalah jaksa, aturan ini dibuat Kerajaan agar seluruh anggota kerajaan dapat tertib dan teratur.

Baca Juga Sejarah Kerajaan Demak

Kehidupan budaya

Dikarenakan Kerajaan Mataram Islam adalah kerajaan agraris memiliki gaya feodal berbeda dengan kerajaan lain yang bercorak kerajaan maritim, dimana seorang raja adalah pemilik tanah beserta isinya, sedangkan peranan Sultan adalah peñata dan pengatur kehidupan agama untuk masyarakat.

Kehidupan budaya Kerajaan Mataram Islam sangatlah banyak serta berkembang dengan sangatlah pesat, baik dalam seni sastra, ukir, lukis dan seni pahat.

Untuk menciptakan rasa persatuan antar penghuni istana dan menghilang kesenjangan, Sultan Agung memakai dan menetapkan bahwasanya setiap penghuni haruslah menggunakan bahasa Bagongan.

Serta penanggalan Jawa (Saka) berubah atau digantikan dengan penanggalan Islam (Hijriah) dimulai tahun 1633.

Dalam seni sastra, beliau Sultan Agung pun memiliki karya seni berupa Kitab Gending dan menyusun kitab-kitab lainnya berdasarkan asas-asas hukum Islam dan hukum adat yaitu Hukum Surya Alam.

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam

Seperti yang telah di ulas di atas bahwasannya masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Raden Mas Rangsang atau lebih dikenal dengan nama Sultan Agung Hanyokrokusumo, tahun 1613-1646.

Yang pada masa kekuasannya, menguasai  wilayah tanah Jawa (kecuali Banten dan Batavia),  Madura, Sukadana (Kalimantan Barat), sedangkan Batavia dikuasai oleh pihak VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Belanda, hingga tahun 1628 dan 1629 Kerajaan Mataram menyerang VOC.

Baca Juga Sejarah Kerajaan Majapahit

Masa Kehancuran Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan ini mengalami kehancuran berawal saat Sultan Agung berusaha menguasai Batavia serta untuk menguasai seluruh tanah Jawa dari pihak Belanda, sehingga mengalami kekalahan, akibat dari kekalahan itu banyak hak masyarakat di abaikan, dan juga rakyat di ikutsertakan untuk berperang.

Selain itu pertikaian Wangsa Syailendra dan Jawa berlanjut terus sehingga Wangsa Isana berkuasa, saat Empu Sindok memulai pemerintahannya di Jawa Timur, pasukan Kerajaan Sriwijaya menyerang dan terjadilah pertempuran yang berada di daerah Anjukladang atau Nganjuk, pertempuran tersebut dimenangkan oleh Empu Sindok.

Sebenarnya banyak faktor dari kehancuran Kerajaan ini, baik itu pemberontakan yang terjadi didalam Kerajaan Mataram itu sendiri perang antara persaudaraan dan juga ikut serta pihak pemerintahan Hindia Belanda (VOC). Sehingga menyebabkan kehancuran Kerajaan Mataram Islam.

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Berikut adalah peninggalan-peninggalan sejarah, baik dalam seni sastra dan seni bangunan yang dapat kita lihat sekarang ini, berikut beberapa sisa peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Masjid Gede

Masjid menjadi peninggalannya sebagai sarana dalam menyebarkan ajaran agama islam, Masjid Gede saat ini masih dapat kita lihat berada di kota Gede, dibangun 1640, akulturasi budaya berdesain arsitektur Hindu Budha.

Meriam Sagara dan Syuh Brata

Meriam ini merupakan sebuah hadiah pemberian dari J.P Coen untuk Sultan Agung, diberikan karena Sultan Agung berjanji tidak menyerang Batavia, hingga sekarang di Keraton Surakarta.

Pertapaan Kembang Lampir

Kembang Lampir adalah merupakan tempat pertapaan Sultan Ageng Pamanahan untuk menerima wahyu bagi kemakmuran Mataram, berada di desa Giri Sekar, Gunung Kidul, disana juga berdiri patung-patung Panembahan Senopati, Ki Ageng Pamanahan serta Ki Juru Mertani.

Sastra Gending

Kitab Sastra ini ditulis oleh Sultan Agung, yang mana berisi tentang filsafat, bagaimana memiliki akhlak yang baik dan menjadi manusia yang berakhlak, ditulis dalam penyerangan ke Batavia.

Pasar Legi

Pasar Legi Kotagede adalah sebuah pasar yang telah ada sejak berdirinya Kerajaan Mataram, serta telah mengalami beberapa kali perbaikan, hanya masih ada sebagian yang asli dipertahankan, Konsep Pasar Legi adalah Konsep Catur Gatra Tunggal, empat tetapi satu, berkaitan sama lainnya.

  • Rumah Tradisional
  • Makam Imogiri, pemakaman raja-raja Mataram
  • Masjid Jamik Pakuncen, dibangun oleh Amngkurat I
  • Kalang obong, tradisi pembakaran mayat
  • Kue Kipo, makanan khas masyarakat Kota Gede
  • Tehnik Kerajinan Perak

Serta banyak lagi peninggalan-peninggalannya yang dapat diketemui.

Nah itulah sedikit ulasan tentang sejarah singkat Kerajaan, Silsilah, Raja, kejayaan, kehancuran serta peninggalan-peninggalannya agar dapat kita ketahui dan agar tidak ditelan jaman asal usulnya, demikian terima kasih, semoga bermanfaat.

Wassalammuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca Juga Artikel Lainnya

.